sumber: cobadibaca.com http://www.cobadibaca.com/2013/01/cara-membuat-slide-header-di-blog.html#ixzz2yT5HaYef Under Creative Commons License: Attribution

Jumat, 28 Maret 2014

Pelajaran Moral dari EPIC 2013

EPIC adalah film animasi 3D yang mengungkapkan petualangan dunia lain yang berada di sekitar kehidupan manusia. Sama seperti produksi film animasi lainnya: ICE AGE dan RIO, EPIC bercerita tentang pertempuran antara kekuatan baik yang menjaga keseimbangan dan kehidupan alam dengan kekuatan jahat, yang ingin menghancurkannya.

Cerita EPIC dimulai ketika Mary Katherine atau dipanggil MK, berkunjung ke rumah ayahnya yang penyendiri, setelah kematian ibunya. MK bersedih dan  mencari dukungan ayahnya (Jason Sudeikis). Tapi tampaknya ia merasa  kurang beruntung memiliki seorang  ayah yang telah menghabiskan hari-harinya  melakukan penelitian aneh. Ayahnya seorang profesor yang mempelajari tanda-tanda yang ditemukan di hutan. Ia yakin ada peradaban paralel mendiami pepohonan dan bebungaan di hutan.

Mary Katherine (Amada Seyfried) sama seperti ibunya, menganggap bahwa teori adanya peradaban paralel yang mendiami hutan adalah ilusi ayahnya dan itu sangat memalukan. 
Ayahnya berkali-kali mengatakan "Hanya karena kamu belum pernah melihat sesuatu, bukan berarti itu tidak ada."

Merasa tidak mendapatkan perhatian ayahnya, MK memutuskan meninggalkan tempat tinggal ayahnya, akan tetapi anjing berkaki tiga ayahnya menggodanya untuk masuk hutan, dan petualangan baru pun dimulai.
Tapi, seperti kisah animasi bergenre fantasi lainnya – mungkin Anda ingat Horton Hears A Who, ayahnya memang benar. Hutan itu menyembunyikan tidak hanya sebuah peradaban, namun juga sebuah masalah besar sedang terjadi.

Dunia hijau yang dipimpin oleh Ratu Tara - yang didiami oleh spesies bunga dan mahluk lainnya menghadapi ancaman dari Mandrake (Christoph Waltz) yang  menyebarkan  wabah pembusukan dengan panah kematiannya.

Tapi usaha Mandrake selama ini tidak pernah benar-benar dapat  memusnahkan hutan. Setiap kali ia menyebar kematian, kekuatan Ratu Tara (Beyonce Knowles) selalu dapat menghidupkan kembali bagian hutan yang mati tersebut.

Tidak lama kemudian, Mandrake beriktiar melumpuhkan kekuatan Ratu Tara dengan mengumpulkan antek-anteknya untuk menghambat mekarnya bunga glen agar hutan berhenti bertumbuh. Dalam serangan kolosalnya, panah racun Mandrake berhasil mengenai Ratu Tara. Ratu menggunakan saat-saat sekarat untuk menarik MK ke dunia paralel mereka dan memintanya untuk menjaga bunga glen dan meneruskannya pada ratu yang baru.

MK yang terseret ke dalam kehidupan hutan tersebut berjuang  bersama para prajurit Leaf Man Ronin (Colin Farrell) yang mendedikasikan diri pada Ratu Tara. Dengan bantuan dari siput dan keong (Aziz Ansi dan Pitbull), MK dan seorang prajurit Leaf Man lainnya yang bandel bernama Nod (Josh Hutcherson), harus membantu mekarnya kuntum bunga untuk menyelamatkan kehidupan hutan.

Film ini hampir memiliki semuanya: keindahan, gaun dan pakaian peri yang dikagumi anak-anak, belum lagi orang-orangan bunga, prajurit daun, hewan lainnya yang tingkahnya mengundang gelak tawa.  Ada banyak humor, terutama dari siput dan keong dengan ambisi mereka.

Di akhir cerita, MK kembali ke kehidupan normal. Petualangannya itu telah membuktikan bahwa ayahnya benar. Tetapi bagaimana keinginannya sebelum ia kembali ke kehidupan normal dan merindukan ayahnya, mengingatkan kita kembali pada kata-kata bijak,  “...hanya karena kamu belum pernah melihat sesuatu, bukan berarti itu tidak ada."

EPIC diluncurkan Mei 2013 lalu, difilmkan berdasarkan buku The Leaf Men and The Brave Good Bugs oleh William Joyce. Bagaimana pun ini, film yang menghibur, baik untuk anak-anak dan dewasa.

0 komentar:

Posting Komentar