sumber: cobadibaca.com http://www.cobadibaca.com/2013/01/cara-membuat-slide-header-di-blog.html#ixzz2yT5HaYef Under Creative Commons License: Attribution

Kamis, 27 Maret 2014

Jatuh Cinta, Apa Manfaatnya bagi Anda?


Berada dalam “atmosfer” jatuh cinta dapat mendatangkan perubahan pada diri seseorang. Ada perasaan yang campur aduk seperti  roller coaster. Kadang senang, kadang cemas, kadang datar-datar saja.

Disadari atau tidak, perasaan jatuh cinta juga terlihat pada kebiasaan dan bahkan performa kerja seseorang, misalnya menjadi lebih produktif atau malah merosot.

Anda mungkin pernah mengalami perubahan ketika jatuh cinta. Biasanya Anda jarang dandan, kini jadi lebih memperhatikan penampilan. Biasanya jarang senyum, jadi rajin senyum-senyum dan ramah terhadap semua orang.

Seorang teman  kantor saya yang semulanya adalah periang dan suka menunda pekerjaan, menjadi seorang yang pendiam, tekun dan serius. Setelah saya mencoba mengklarifikasi langsung, usut punya usut ternyata karena sang teman sedang "mengincar" pria idamannya di kantor tersebut. 
Strategi yang dilakukan untuk menarik perhatian pria itu adalah dengan menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya. Dan  perubahan terjadi secara alami. Dalam masa tiga bulan pengincaran, teman saya itu sudah dua kali dikandidatkan sebagai staf dengan nilai terbaik, padahal belum 'jadian' lho! Bayangkan, betapa ajaibnya sebuah perasaan 'jatuh cinta' itu. Jika saja teman saya itu jatuh cinta dalam waktu enam bulan kedepan, saya juga sulit membayangkan akan jadi seperti apa posisi dia nantinya.
Semua itu terjadi pada saat seseorang sedang jatuh cinta, dan mengalami atau melakukan perubahan pada dirinya. Sebenarnya apa sih yang memotivasi orang mencari cinta?

Menurut Professor Arthur Aron, seorang profesor  State University of New York yang telah meneliti dinamika orang yang sedang mengalami jatuh cinta, mengatakan bahwa motivasi utama kita sebagai umat manusia adalah mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan serta keefektifan dalam hidup. Salah satu caranya untuk mencapainya adalah melalui hubungan kita dengan orang lain.

Lebih lanjut menurut Aron, teori pengembangan diri ini menjadi pemicu seseorang mengalami proses jatuh cinta. Biasanya, kita jatuh cinta dengan seseorang yang menarik dan cocok menurut kita, dan juga seseorang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan kita. Hal inilah yang membentuk situasi dimana ada kesempatan untuk membuka pintu pengembangan diri tadi. Faktanya, orang yang kepadanya kita jatuh cinta atau orang yang saling mencintai biasanya menawarkan kesempatan baru, memberi pengalaman dan cerita baru, dan bila ini terus berlanjut menawarkan kesempatan untuk menjalani hubungan jangka panjang atau pernikahan.

Nah, jatuh cinta ternyata mendatangkan manfaat positif bagi mereka yang merasakannya,  bukan berarti saya menganjurkan untuk banyak-banyak jatuh cinta lho.

Bagi Anda yang masih dalam pencarian, ada baiknya masa-masa pendekatan/pengejaran biasanya menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas diri juga. Sebaliknya bagi yang sudah punya pasangan, hendaknya tetaplah menjaga semangat "jatuh cinta" sama seperti jaman pengejaran dulu tetap termotivasi mempertahankan cinta dan prestasi kerja Anda.

0 komentar:

Posting Komentar