Seorang anak memandangi rangka layangannya yang tersangkut di ranggas
pohon. Hujan lebat semalam telah meluruhkan kertasnya. Hari ini,
kemungkinan tidak ada kesempatan main layangan pikirnya. Meminta
dibelikan yang baru merupakan hal sulit, karena ibunya selalu bilang
“mainan harus dijaga”, dan itu hal yang ia tidak sukai –
merengek-rengek.
Satu-satunya cara adalah, menurunkan rangka layangan itu, lalu
menutupinya dengan kertas minyak - sisa sampul buku pelajaran kakaknya,
memotong di tiap sisi dan mengelem dengan kuat. Jadilah layangan baru,
pikirnya.
Nyatanya, menurunkan rangka layangan tidaklah mudah baginya. Meski
akhirnya berhasil, ia mendapati rangka yang patah. Tetapi segera ia
dapat ide baru, ia mencari sisa potongan bambu, lalu mulai meniru pola
layangan rusak tadi dan seterusnya tenggelam dengan upayanya membuat
layangan baru.
Itu hanya sepenggal cerita bagaimana antusiasme membuat seorang anak
menemukan ide untuk mengatasi keterbatasan. Dapat dikatakan, bahwa
dalam semua aspek kehidupan pun, kita memerlukan antusiasme.
Apa itu antusiasme?
Antusiasme berasal dari bahasa Yunani, yakni entheo yang berarti (Tuhan), dan iasm (di dalam). Antusiasme seperti gelombang semangat yang datang dari dalam yang membuat seseorang terinsipirasi memulai sesuatu, melanjutkan sesuatu, atau menyelesaikan sesuatu. Kedua kata tersebut di atas memberi kita gambaran yang jelas, bahwa seperti orang-orang yang mendapat wahyu dari Tuhan, demikian pula gairah, gelora semangat, dan minat yang besar terdapat dalam diri orang yang memiliki antusiasme.Sikap yang tercermin dalam antusiasme
1) Bersemangat
Barangkali Anda pernah mendengar ungkapan, “hati yang gembira adalah obat yang manjur, semangat yang patah mengeringkan tulang”. Gairah atau semangat membuat orang menyisihkan hambatan atau kesulitan yang mereka hadapi, dengan fokus pada pencarian solusi. Memang, tidak mudah untuk tetap bergairah saat menghadapi keadaan yang sulit, tetapi bila kita tau cara mempertahankan atau mengisi kembali hati kita dengan kegembiraan berarti kita sedang bergerak maju menemukan solusi. Sebaliknya, bila Anda membiarkan diri berlama-lama patah semangat, itu artinya, bukan hanya otot anda yang kering, bahkan lebih dalam lagi sampai ke tulang.
Ini tidak terjadi pada mereka yang selalu menghidupkan antusiasme dalam diri mereka. Mereka mungkin jatuh, tetapi akan segera bangkit.
2) Hidup bersyukur
Meskipun rasa syukur tidak melipatgandakan penghasilan, namun tidak dapat disangkal bahwa rasa syukur menjadikan hari-hari lebih baik. Bila dalam 1 kota kecil hanya ada 1000 mangkok bakso yang terjual per hari, rasa syukur tidaklah menciptakan pelanggan jadi 1500 per hari dengan semua kondisi yang tidak berubah.
Rasa syukur membuat Anda dapat menanggung situasi, baik itu baik maupun buruk. Rasa syukur membuat Anda bekerja selaras dengan hukum alam dan tidak membuang-buang energi untuk mencari kambing hitam bila terjadi kegagalan. Dengan rasa syukur, Anda berada pada level energi yang kuat untuk melakukan sejumlah perbaikan, yang alhasil akan membawa apa yang sedang Anda lakukan ke jalur yang benar.
Ingatlah semua hal baik yang terjadi dalam hidup Anda dan bersyukur untuk menjadi siapa Anda hari ini. Berterimakasihlah kepada mereka yang pantas mendapatkannya. Ini pun bagian dari antusiasme.
3) Bersikap positif
Antusiasme tidak dapat bertahan hidup di lingkungan yang negatif, itu sebabnya ada ungkapan lain “pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik”. Demikian halnya, antusiasme dapat terkikis bila Anda terus bergaul di dalam lingkungan yang dominan negatif atau membiarkan hal-hal negatif menginvasi pikiran Anda.
Melakukan yang baik tidak selalu otomatis menghasilkan yang baik secara instan. Sekali Anda berpikiran positif tidak serta-merta warna pikiran Anda selamanya positif, karena kita selalu berinteraksi dengan orang lain, bahkan diri kita sendiri yang tidak sempurna. Disini pentingnya antusiasme, ketika negatifitas dari luar memancing Anda untuk menyimpang, antusiasme mengingatkan Anda untuk melakukan hal yang benar. Ketika dari luar membuyarkan fokus Anda, antusiasme mengingatkan Anda untuk fokus kembali.
4) Bangga
Rasa bangga dengan takaran yang cukup adalah baik. Rasa bangga dengan takaran yang cukup ini lahir dari kesadaran akan nilai, tidak untuk mengatakan pada dunia bahwa kita lebih baik dari orang lain. Sebaliknya, rasa bangga memperlihatkan hubungan emosional dengan apa yang Anda lakukan.
Kembali ke awal artikel ini, bayangkan anak tadi dengan bangga menunjukkan layangan barunya kepada ayahnya. Ayahnya tentu memeriksa pekerjaannya, mungkin membuat sedikit pembetulan disana-sini, atau mungkin menambahkan dua helai kertas di lengan dan ekor, agar kelihatan seperti ikan pari menari saat mengudara. Dan ketika sepupunya datang, anak itu malah berujar “aku bisa buatkan layangan buat kalian”. Akhirnya, mereka sama-sama bermain layangan.
Apa pun yang Anda lakukan dengan antusiasme, pastikan bahwa Anda bangga akan hal itu. Bicarakan hal ini dengan rekan-rekan Anda, diskusikan dengan teman-teman Anda dan keluarga Anda. Hal ini akan membangun kegembiraan yang besar yang membantu kita untuk tetap termotivasi melakoninya.
5) Kreatif
Antusiasme menghasilkan kreativitas dan kreativitas memicu antusiasme. Selalu mencari cara yang lebih baik dan lebih baru dalam melakukan sesuatu. Gunakan waktu sebaik mungkin.
6) Proaktif
Mereka yang antusias, proaktif dalam apa yang mereka lakukan. Mereka tidak menunggu atau meletakkan lebih banyak beban ke pundak orang lain. Sebaliknya, mereka giat mencari solusi, rendah hati meminta saran dan memberi respek terhadap orang lain.
7) Bersikap Masuk akal
Antusiasme memang sebuah semangat besar terhadap sesuatu. Tetapi ini tidak serta-merta menjadikan semua menjadi mungkin. Bersifat masuk akal merupakan penyeimbang dari semangat Anda yang menggebu-gebu. Tetaplah bertindak berdasarkan perhitungan. Antusiasme mengenal apa yang layak dan apa yang tidak, sehingga Anda tetap mengejar kemanfaatan.
Bersifat masuk akal juga berarti mendengar pendapat orang lain dan terbuka mendengar kritikan dari mereka. Bukankah kita memerlukan orang lain untuk saling melengkapi?
8) Bersabar
Kesabaran merupakan satu hal berharga lainnya untuk berhasil. Kesabaran dibutuhkan sepanjang perjalanan hidup. Para empu tidak membuat keris dalam waktu yang singkat, mereka sabar melakukan sejumlah proses untuk menghasilkan keris yang mereka inginkan.
Di zaman kita, banyaknya cara mutakhir mengerjakan sesuatu mungkin mempengaruhi sikap kita – termasuk menginginkan keberhasilan secara instan, sehingga kesabaran menjadi properti yang langka dalam diri kita. Ingatlah, bersabar melalui proses memungkinkan Anda mengalami lebih banyak pengalaman dan menarik hikmat dari proses tersebut.
9) Tercerahkan
Mereka yang mengembangkan antusiasme memiliki sejumlah waktu pribadi untuk berhening. Milikilah waktu pribadi keluar dari tengah kesibukan. Bila Anda ingin melihat isi kolam, jangan membuat kegaduhan di permukaan. Demikian juga pikiran.
Jauhkan diri Anda dari kegaduhan sejenak, lalu lihat seberapa banyak penguhi kolam hati Anda. Anda mungkin mengeluarkan penghuni yang tidak patut disana, setelahnya.
Keheningan membantu Anda berefleksi dan mendapat kedamaian. Entah itu dengan berdoa, meditasi, atau cara lain yang biasa Anda gunakan. Ini pun bagian dari antusiasme.
Semakin banyak antusiasme yang kita miliki terhadap sesuatu, semakin banyak energi emosional yang kita dimasukkan ke dalamnya. Aliran ide, pergeseran paradigma, dan gambar masa depan memungkinkan kita menciptakan keadaan dan peluang untuk mewujudkan visi karena cahaya antusiasme menerangi dari dalam diri sendiri. Bagaimana dengan antusiasme Anda?
0 komentar:
Posting Komentar