Kerja keras. Salah satu kunci kesuksesan yang kita tahu. Akan tetapi, kebanyakan diantara kita juga pekerja keras. Apakah mereka bekerja jauh lebih keras daripada kita dan atau ada suatu pola yang mereka praktikkan sehingga mereka berhasil?
Mengapa Ada Orang yang Lebih Sukses ketimbang yang Lain?
Adalah Jeffrey Pfeffer, seorang profesor di bidang perilaku organisasi di Universitas Stanford of Business yang sangat tertarik mencari jawaban, mengapa ada orang yang lebih sukses ketimbang yang lain. Preffer menghabiskan lebih dari empat dekade untuk merumuskan jawabannya, yang ia tuangkan dalam bukunya Power: Why Some People Have It—and Others Don’t.Orang-orang sukses memiliki kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu. Itu jelas. Apakah itu sukses di bidang karir dengan menempati posisi penting di suatu perusahaan, membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, atau mengubah kehidupan pribadi mereka. Akan tetapi, ada banyak orang yang lebih efektif dalam mencapai kesuksesan daripada yang lain, sebut saja Elon Musk yang pada usia muda telah mendirikan bisnis dan memperoleh pendapatan yang memuaskan.
Selanjutnya, dalam bukunya, Preffer mengemukakan ada tujuh kualitas pribadi penting yang membuat seseorang memiliki pengaruh atau kemampuan yang membantu mereka meraih kesuksesan. Ketujuh hal itu dibagi ke dalam dua kategori, yakni kemauan dan keterampilan.
Kemauan yang merupakan mesin pendorong untuk menghadapi tantangan besar, dan keterampilan merupakan kemampuan untuk mengubah tantangan menjadi prestasi. Orang sukses memiliki ambisi, energi dan fokus. Selain itu, keahlian khusus yang dibutuhkan untuk merengkuh kemampuan atau pengaruh tersebut adalah pengetahuan diri, keyakinan, empati kepada orang lain, dan kemampuan untuk mentolerir konflik.
Kualitas Pribadi Orang-orang Sukses
Berambisi
Agar berhasil, Anda membutuhkan ambisi, yang berarti Anda harus bekerja keras, berkorban, dan bertahan ketika segala sesuatu tidak berjalan dengan baik.Orang yang tidak memiliki ambisi cenderung berkecil hati atau teralihkan. Pfeffer mengutip contoh Jill Barad, yang menjadi CEO Mattel dan sering memakai pena lebah. Dia menjelaskan, "lebah adalah keajaiban alam. Seharusnya tidak bisa terbang, tetapi bisa. Setiap kali saya melihat lebah, saya diingatkan untuk terus termotivasi untuk membuat sesuatu menjadi mungkin."
Enerjik
Orang sukses juga menunjukkan lebih banyak energi daripada orang gagal. Mereka adalah orang-orang yang enerjik setiap waktu, dengan kata lain mereka memiliki stamina yang besar.Anda harus bersedia bekerja lebih keras dan lebih lama daripada orang di sekitar Anda jika Anda berharap mencapai kesuksesan. Sama seperti mereka yang sukses, mereka tidak punya kekuatan magis untuk tetap enerjik. Oleh karena itu Anda perlu makan makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur, rekreasi dan istirahat dengan cukup.
Fokus
Ambisi dan energi perlu disalurkan menuju sasaran tertentu. Itu sebabnya mengapa orang-orang sukses fokus menjalankan upaya mereka.Yang sering kita jumpai atau ini mungkin terjadi pada diri kita sendiri adalah bahwa banyak orang-orang berbakat melakukan banyak hal sekaligus dan bahkan memperoleh banyak peluang. Akan tetapi, mereka membuat kekeliruan yang mungkin bukan dianggap sebagai kesalahan, yaitu mereka tidak memilih satu - apa yang benar-benar mereka sukai dan ingin capai.
Menurut Pfeffer lagi, bukti-bukti menunjukkan bahwa seseorang lebih mungkin berhasil jika mempersempit fokus. Seperti matahari bersinar melalui kaca pembesar, orang-orang sukses mengumpulkan semua energi mereka dan menyalurkannya di suatu tempat.
Membuat Analisis
Dorongan untuk mencapai tujuan juga harus disertai dengan analisis dan penilaian berkelanjutan. Itu sebabnya pengetahuan diri ini melahirkan empat keterampilan yang dibutuhkan oleh orang-orang sukses.Andy Hargadon, seorang profesor di UC Davis, mengemukakan bahwa banyak orang berpikir bahwa mereka memiliki 20 tahun pengalaman di suatu bidang, tapi sebenarnya tidak. Mereka hanya memiliki satu tahun pengalaman yang diulang 20 kali.
Agar pengalaman berkontribusi terhadap pertumbuhan pribadi, kita perlu merefleksikan pengalaman. Pfeffer menyarankan agar meluangkan waktu pribadi atau melakukan interaksi setelah setiap pertemuan penting di kantor. Ini juga penting bagi Anda seorang self-employed alias bekerja secara mandiri untuk melakukan semacam refleksi terstruktur, menuliskan ide-ide yang membantu Anda melihat atau memperjelas kembali tujuan Anda, dan menemukan cara yang lebih baik untuk mencapainya.
Yakin dan Percaya Diri
Orang-orang sukses juga memancarkan keyakinan, yang meningkatkan keahlian dan kemampuan mereka. Dalam setiap situasi, orang-orang di sekitar kita mungkin mencoba mencari tahu apakah kita dapat diajak bekerjasama dalam suatu bisnis atau apakah kita dapat melakukan sesuatu dengan baik, misalnya.Orang cenderung mengasosiasikan perilaku percaya diri dengan kemampuan yang sebenarnya. Tentu saja seseorang memiliki kemampuan yang lebih jika ia ternyata memiliki pengetahuan yang baik atau cakap dalam suatu hal sekaligus memiliki rasa percaya diri.
Pfeffer memperingatkan, "Jika Anda tidak yakin tentang apa yang layak Anda peroleh atau inginkan, maka Anda akan enggan untuk bertanya atau termotivasi untuk mencapainya. Dengan demikian Anda akan kurang berhasil dalam mendapatkan uang atau pengaruh dibandingkan dengan mereka yang lebih berani dari Anda."
Berempati kepada Orang lain
Satu hal yang perlu kita perhatikan bahwa, percaya diri ini seharusnya tidak membuat kita untuk mengabaikan orang-orang di sekitar kita. Pada kenyataannya, orang-orang sukses biasanya memiliki empati yang lebih kepada orang lain daripada mereka yang tidak sukses. Mereka tahu apa yang mereka inginkan dan orang lain inginkan.
Psikolog William Ickes mengatakan bahwa orang yang berempati secara akurat adalah mereka yang secara konsisten baik dalam 'membaca' pikiran dan perasaan orang lain. Mereka lebih cenderung menjadi penasihat yang bijaksana, pejabat paling diplomatis, negosiator yang paling efektif, politisi yang paling pantas dipilih, para penjual paling produktif, guru yang paling sukses, dan terapis atau dokter yang paling gue-banget.
Mentolerir Konflik
Kemampuan mengetahui apa yang diinginkan orang lain tidak serta-merta membuat seseorang menjadi filantropis atau dapat memenuhi apapun yang dimaui orang lain. Itulah sebabnya mengapa orang-orang sukses mengembangkan keahlian untuk mentolerir konflik. Seperti diri mereka, orang sukses memberi pancing ketimbang ikan. Mereka percaya bahwa kadang-kadang orang perlu berjuang untuk mencapai apa yang mereka inginkan.Lewat pelajaran menghadapi kesulitan, orang dapat belajar menghadapi masalah, menyelesaikan konflik dan melakukan segala sesuatu secara bertanggungjawab.
Akhirnya, apakah Anda sedang menapaki tangga karir di perusahaan, menjalankan suatu bisnis, berupaya membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, atau mengubah kehidupan pribadi Anda - Anda membutuhkan kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu. Nasihat bijaksana dari beberapa uraian singkat dari penelitian Pfeffer tersebut kiranya dapat membantu Anda mengembangkan kualitas pribadi yang dapat membantu Anda mencapai kesuksesan.
0 komentar:
Posting Komentar