Anak merupakan salah satu karunia yang besar dan menjadi sumber
kebahagiaan dalam keluarga. Melihat hewan peliharaan yang memiliki anak
saja kita bisa senang, apalagi memiliki anak?
Setiap orang pernah menjadi anak, bagaimana kita tumbuh dan sampai pada
saat ini merupakan proses yang tidak sepenuhnya dapat kita runut lagi.
Jika Anda pada usia dewasa tidak tau berenang, itu mungkin karena pada
masa kecil Anda tidak tinggal di tempat yang memungkinkan Anda untuk
berenang, dan selanjutnya pada periode kehidupan Anda tidak belajar
dengan sengaja untuk dapat berenang. Jika kita ingat, anak-anak nelayan
atau sekitar danau dapat berenang tanpa mereka sadari sudah mempelajari
satu kemampuan alami sejak kecil, dan mereka tidak peduli teknik apa
yang mereka gunakan.
Manusia adalah mahluk pembelajar. Kita dapat mempelajari berbagai kemampuan sebanyak mungkin jika kita ingin terlibat. Dengan terlibat di dalamnya, kita bisa lupa bahwa kita sudah belajar. Demikian juga anak-anak, bagi kita - mereka hanya bermain, namun sesungguhnya sedang belajar.
Tetapi, bagaimana jika Anda menemukan bahwa anak Anda sedikit pasif, padahal usianya sudah memungkinkan ia belajar bermain sendiri. Dia maunya nempel terus, bahkan Anda tidak bisa meluruskan lengan sampai berjam-jam karenanya. Bila anak tersebut tidak sedang mengalami gangguan kesehatan, maka orangtualah yang harus aktif mendoronya untuk belajar.
1. Beri dia ruang untuk bergerak
Anak bisa saja tetap nempel di dekapan Anda karena mereka tidak punya ruang untuk bermain. Rumah pasti punya ruang untuk bermain, tetapi Anda merasa tidak aman untuk meninggalkan mereka, dan akhirnya mereka terus nyaman di lengan Anda.
Sediakan ruang yang bersih dan aman untuk bermain bagi anak. Singkirkan barang-barang yang mungkin membahayakan atau mudah rusak.
2. Sediakan beberapa mainan
Anak-anak sama seperti orang dewasa, mereka juga dapat merasa bosan dengan satu mainan. Seiring pertambahan usia, mereka ingin bereksperimen lebih banyak. Sediakan tambahan mainan mereka. Mainan sebaiknya bervariasi, tidak harus mahal, tetapi aman dipakai.
3. Ikut main dan berbicaralah padanya
Tidak semua anak-anak tertarik pada mainan saat pandangan pertama. Mulailah dengan cara. Buatlah mereka tertawa, dan Anda tertawa saat melakukan permainan. Ini merupakan kiat untuk mencuri hati mereka. Selanjutnya serahkan pada anak. Namun tetaplah terlibat. Bahasa verbal maupun non-verbal sangat baik untuk mengisi permainan ini.
4. Biarkan ia mandiri
Setelah sesi ini selesai, biakan ia mandiri atau bermain dengan anak lain. Tetapi ia tetap dalam pengawasan Anda.
Disamping beberapa poin di atas, anak juga perlu ruang yang berbeda. Semakin banyak pengalaman mereka terlibat dalam bermain, semakin besar pula percaya diri dan kemandirian mereka kelak.
Demikian sedikit tips untuk mendorong anak agar mau bermain.
0 komentar:
Posting Komentar